DAMPAK KISAH PADA AKAL ANAK

DAMPAK KISAH PADA AKAL ANAK

Oleh Abu Rufaydah

Seringkali guru atau ortu kesulitan untuk mengajari anak-anak, selain anak-anak sulit untuk bisa fokus juga tingkahnya yang bikin kita kesal bahkan marah. Kesulitan ini hampir sama dialami oleh ortu di rumah atau guru di sekolah. Tapi tahukah kita bahwa Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pun berinteraksi dan berdialog serta bergaul dengan anak-anak, tidak sedikit Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam menyampaikan ilmu di waktu dan tempat yang berbeda-beda. Bahkan dalam al-Qur’an pun disebutkan bagaimana metodelogi pembelajaran yang menarik untuk kita kaji.

Saat ini hilangkan dulu keluh kesah dan kesulitan mendidik anak anda, mari kita belajar dan terus belajar, boleh jadi kesulitan itu ada karena kita tidak belajar bagaimana Metodelogi Pendidikan Nabi, atau sudah tahu cara mendidik anak, namun salah dalam menerapkannya. Padahal kita tahu bahwa islam agama yang sempurna dari bebragai aspek kehidupan, tidak terkecuali tentang pendidikan, kesuksesan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam dalam melahirkan generasi terbaik adalah dengan Tarbiyah (Pendidikan) dan Tashfiyah (Pemurnian), yang barang tentu akan banyak kita temukan kedua hal tersebut dalam al-Qur’an dan Hadits.

Pembaca yang dirahmati Allah, salah satu cara agar anak berkembang akalanya dan fokus belajarnya adalah dengan berkisah. Kisah bukan saja digemari oleh anak-anak juga disenangi oleh orang dewasa, bahasan tentang kisah dalam al-Qur’an sangat banyak, bahkan sepertiga al-Qur’an berisikan tentang Kisah, itu artinya kisah memiliki kedudukan yang agung dalam al-Qur’an.

Dr. Muhammad Nur Abdul Hafidh dalam kitab Manjhaj At Tarbiyah An Nabawiyah li Tifl memberikan beberapa cara Nabi dalam mempengaruhi akal anak. Diantaranya melelui metode berkisah. Beliau melanjutkan Kisah-kisah memainkan peran penting dalam menarik perhatian anak dan membangun pola pikir. Kisah menempati peringkat pertama sebagai landasa asas metode pemikiran yang memberikan dampak positif pada akal anak, karena disenangi. Jika kita pelajari dalam Al Quran kita akan dapati kisah yang sangat menarik, bahkan dalam salah satu nama surat dalam al-Quran dinamakan dengan surat al Qoshosh yang berarti kisah-kisah.

Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam sendiri senantiasa mengisahkan kepada para sahabat dewasa dan anak-anak. Mereka menyimak dengan penuh perhatian terhadap kisah yang diceritakan oleh Nabi tentang berbagai kejadian masa lampau untuk bekal mereka dan bekal bagi seluruh kaum muslimin hingga akhir zaman.

Ada catatan penting dalam hal ini, yaitu kisah-kisah kenabian seluruhnya berpedoman kepada kejadian nyata pada masa lampau. Jauh dari segala macam khurafat dan khayalan. Dengan kisah-kisah ini akan menanamkan kepercayaan akan sejarah pada diri anak dan membangun rasa keislaman yang memancar dan tidak akan pernah kering atau tersumbat.

Ketika kita membaca Al-Quran kemudian bandingkan isi Al-Quran antara ayat-ayat Makkiyah dan ayat-ayat Madaniyah. Perhatikan perbedaan perbedaannya. Para ulama telah memberikan kajiannya kepada kita setelah mereka teliti. Dan itulah konsep, itulah urutan, itulah cara mendidik, itulah pendidikan Islam yang sesungguhnya.

Salah satu hal yang menarik dalam ayat-ayat Makiyyah adalah bahwa ayat ayat ini dipenuhi dengan KISAH. Ini karena ayat-ayat Makiyyah adalah ayat ayat yang membangun pondasi aqidah dan akhlak. Ayat-ayat Makiyyah adalah ayat ayat yang dipenuhi dengan kisah yang sangat banyak.

Maka itu artinya KISAH merupakan konsep yang sangat mahal dan Islam tidak suka dengan dongeng. Yang diinginkan oleh Allah dan Rasul adalah KISAH, bukan dongeng, bukan kisah fiktif, tetapi sejarah. Kisah adalah salah satu konsep pendidikan Islam, konsep pendidikan keluarga kita yang sangat mahal. Alangkah ruginya kita ketika hari ini di kurikulum, terutama di usia anak anak, di usia awal mereka, tidak ada kurikulum sejarah Islam.

Imam Abu Hanifah Rahimahullah berkata : “Kisah-kisah tentang para ulama dan keutaman mereka lebih aku sukai dari kebanyakan permasalahan fiqh. Sebab, kisah-kisah tersebut adalah buah dari perilaku manusia

Mulai saat ini berkisahlah kepada anak-anak dan hindarilah dari bedongeng kepada mereka.

Cianjur, 29 Jumadil Ula 1437 H

Loading

Leave a Comment